You are currently viewing Dosen Poltesa Berikan Pelatihan Teknologi Panel Surya Bagi Masyarakat Kampung Mentawai, Sambas

Dosen Poltesa Berikan Pelatihan Teknologi Panel Surya Bagi Masyarakat Kampung Mentawai, Sambas

  • Post author:

Poltesa.ac.id – Pada tanggal 27 Juli 2025, bertempat di Kampung Mentawai, RT 14-15, Dusun Sarang Burung, Desa Beringin, Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas, telah dilaksanakan kegiatan pelatihan instalasi, operasi, dan perawatan teknologi panel surya oleh para dosen tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) yang terdiri dari :
1. Pande Putu Agus Santoso, S.Pd., M.Sc. (Ketua)
2. Suhendra, S.T., M.Sc. (Anggota)
3. Feby Nopriandy, S.T., M.Si. (Anggota)

Kegiatan ini melalui skema PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan energi terbarukan, khususnya teknologi panel surya dalam mendukung kemandirian energi desa.

Pelatihan dimulai pukul 10.00 WIB dengan serangkaian acara pembukaan, termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan kegiatan oleh Ketua Tim PKM Bapak Pande Putu Agus Santoso, sambutan Kepala Dusun Sarang Burung Bapak Misdi, doa, serta sesi foto bersama.

Menurut Ketua Tim PKM Poltesa, Pande Putu Agus Santoso alasannya menyalurkan program ini ke Kampung Mentawai adalah karena kampung ini masih belum dialiri listrik, “Kampung Mentawai masih belum dialiri listrik PLN. Setiap malam mereka menggunakan penerangan dengan genset dan lampu teplok. Sebagai daerah yang terisolir karena dikelilingi oleh hutan sawit dan sungai, Kampung Mentawai menyadari bahwa keterbatasan jaringan listrik PLN disebabkan oleh faktor geografis, untuk itulah kami berusaha membantu masyarakat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan ini merupakan komitmen Poltesa dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat”, ungkapnya.

Lebih lanjut Pande menjelaskan keunggulan PLTS bagi masyarakat, “terdapat sebuah teknologi yang mampu menghasilkan listrik dari pancaran sinar matahari disebut dengan Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS). Teknologi ini memiliki berbagai keunggulan seperti ramah lingkungan, tidak membutuhkan perawatan professional dan instalasi yang sederhana”, jelasnya.

Pande menyatakan bahwa didalam Tim PKM Poltesa juga melibatkan mahasiswa, “keterbatasan akses teknologi informasi dan belum pernah diadakannya pelatihan-pelatihan terkait energi terbaharukan yang disedikan oleh pemerintah mengakibatkan penduduk Kampung Mentawai tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang instalasi, operasi serta perawatan PLTS, untuk itu kami juga melibatkan mahasiswa Prodi Teknik Mesin Pertanian (TMP) Poltesa untuk membantu dalam perakitan dan dan berbagai praktik dalam pelatihan ini”, ujarnya.

Muhammad Hanik Hakim, mahasiswa Prodi TMP yang juga merupakan warga Desa Beringin, turut terlibat aktif dalam pelatihan ini. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan PKM menjadi wadah yang sangat bermanfaat untuk menerapkan ilmu dari bangku kuliah ke masyarakat. “pelibatan mahasiswa dalam kegiatan PKM menambah pengalaman kami dan menjadi bagian dari kontribusi nyata untuk mewujudkan Poltesa Berdampak,” ungkapnya.

Kepala Dusun Sarang Burung, Bapak Misdi, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung program instalasi yang akan datang, “kami selaku warga Dusun Sarang Burung mengucapkan terimakasih yang sebesarnya, dan apresiasi yang mendalam atas inisiatif para dosen Poltesa dalam program ini, kami juga siap mendukung penuh program instalasi yang akan datang”, ungkapnya.

Dalam kegiatan ini peserta mengikuti sesi pretest untuk mengukur kemampuan awal, yang dilanjutkan dengan pemaparan teori mengenai teknologi panel surya. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan panel surya, komponen-komponen utama, teknik perakitan, cara pengoperasian, hingga langkah-langkah perawatan untuk memperpanjang usia pakai alat.

Setelah istirahat siang, peserta diberikan kesempatan untuk praktik langsung merangkai panel surya secara mandiri. Kemampuan peserta diukur melalui postest dan ujian praktik, serta diikuti dengan pengisian kuesioner untuk mengetahui respon mereka terhadap kegiatan yang dilaksanakan.

Di akhir sesi, dilakukan pengumuman rencana lanjutan berupa instalasi 10 titik lampu penerangan jalan umum berbasis panel surya, 1 unit penjernih air portabel, dan 1 unit penjernih air stasioner berbasis panel surya yang direncanakan pada bulan September 2025.

Secara umum, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mengalami peningkatan signifikan dalam pemahaman serta keterampilan setelah mengikuti pelatihan. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperluas pemanfaatan energi surya di wilayah pedesaan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan desa mandiri energi.