Poltesa.ac.id – Pada hari Senin, 23 September 2024, Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Agroindustri Pangan (AIP) melaksanakan kegiatan Presentasi Progres Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL). Kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar dan strategi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Politeknik Negeri Sambas (Poltesa).
Metode PBL bertujuan memberikan pengalaman belajar yang berfokus pada implementasi proyek nyata. Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 yang menekankan pentingnya penguatan pembelajaran berbasis proyek.
PBL yang diterapkan di Prodi AIP memiliki lingkup yang spesifik yaitu Product Based Learning. Melalui pendekatan ini, mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses produksi dan pengembangan produk. PBL di semester ganjil tahun 2024 mencakup berbagai mata kuliah yang relevan, antara lain Ilmu Gizi, Pengendalian Mutu Pangan, Kewirausahaan, Tata Letak dan Penanganan Bahan, serta Pengukuran Produktivitas untuk semester 5. Sementara itu, semester 3 meliputi mata kuliah Teknologi Tanaman Tahunan, Teknologi Serealia dan Biji-bijian, Teknologi Buah dan Sayur, Pengujian Produk, serta Mesin dan Peralatan Industri.
Produk yang menjadi objek dalam PBL terbagi menjadi dua kategori, yaitu Produk Research and Development (RnD) dan Produk Siap Komersialisasi. Produk RnD meliputi Red Palm Oil (RPO), Bubur Ayak Instan, Mi Sagu Instan dengan brand Cyagu, Keripik Buah dengan brand Snakky, dan Frozen Food (Nugget Sayur dan Buah). Sementara itu, produk yang siap dipasarkan di antaranya Bubbor Paddas instan dengan merk SuperBurdas, Minuman Mineral dengan merk Kadita, dan Bakery dengan merk Rokies. Mahasiswa dituntut untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam pengembangan produk-produk tersebut.
Kegiatan PBL ini juga menjadi wahana untuk memperkuat keterkaitan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, dosen memegang peranan penting sebagai fasilitator dan pembimbing. Pelaksanaan PBL ini tidak hanya berkontribusi dalam proses pembelajaran, tetapi juga menjadi basis kinerja dosen dalam melaksanakan Tri Dharma, yang mendukung pencapaian IKU Poltesa. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Salah satu prinsip utama PBL yang diterapkan di Prodi AIP adalah mendorong mahasiswa untuk memecahkan masalah nyata melalui pendekatan kolaboratif. Metode ini tidak hanya mengembangkan keterampilan teknis, tetapi juga soft skills seperti kerjasama, komunikasi, dan pemecahan masalah. PBL juga membantu mahasiswa untuk lebih memahami industri agroindustri pangan secara komprehensif, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesiapan mereka dalam memasuki dunia kerja.
Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 secara khusus menegaskan pentingnya penilaian berbasis kompetensi dan penguatan ekosistem pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan dunia industri. Hal ini mendukung penerapan PBL di Prodi AIP, di mana mahasiswa ditantang untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah ekonomi dan siap untuk dikomersialisasikan. Pendekatan ini juga sejalan dengan tren global dalam pendidikan tinggi yang mendorong pembelajaran berbasis produk dan proyek. Keterlibatan dosen dalam PBL di Prodi AIP tidak hanya sebatas pengajaran, tetapi juga dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen berperan dalam memberikan arahan teknis dan memastikan bahwa proyek yang dijalankan mahasiswa sesuai dengan standar industri. Selain itu, dosen juga terlibat dalam kegiatan penelitian yang relevan dengan proyek yang dikembangkan, sehingga menghasilkan sinergi antara pengajaran dan penelitian.
Untuk semester ganjil 2024, beberapa dosen yang terlibat dalam kegiatan PBL antara lain Andiyono, SP, M.Sc sebagai PIC untuk semester 5, dan Junardi, SP, M.Si sebagai PIC untuk semester 3. Selain itu, dosen lain yang turut mendukung keberlangsungan PBL ini adalah Angga Tritisari, ST, MM, Gusti Randy Pratama, ST, M.Si, Kiki Kristiandy, S.Pd, M.Si, Hamdi, SP, MP, serta Hidayat Asta, SP, MP. Seluruh dosen yang terlibat memiliki tanggung jawab dalam mendampingi mahasiswa selama proses PBL berlangsung.
Dengan adanya dukungan penuh dari para dosen, kegiatan PBL diharapkan dapat menciptakan produk-produk inovatif yang mampu bersaing di pasar. Produk-produk tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi untuk dipasarkan di tingkat nasional dan internasional. Proses PBL ini juga memperkaya portofolio mahasiswa yang menjadi nilai tambah ketika mereka memasuki dunia kerja. Penanggung jawab kegiatan PBL di Prodi AIP adalah koordinator program studi, Andi Maryam, S.Si, M.Pd. Beliau memastikan bahwa seluruh proses PBL berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan industri dalam PBL ini menciptakan ekosistem pembelajaran yang dinamis dan inovatif.
Pelaksanaan PBL ini juga menjadi bagian dari strategi Prodi AIP dalam meningkatkan daya saing lulusannya di pasar kerja. Melalui keterlibatan dalam proyek nyata, mahasiswa diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang proses produksi, manajemen mutu, dan inovasi produk pangan. Ke depan, diharapkan metode PBL ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya agar semakin relevan dengan kebutuhan industri agroindustri pangan. Sebagai salah satu metode pembelajaran yang berfokus pada proyek, PBL di Prodi AIP juga mendukung upaya Poltesa dalam membangun budaya inovasi di lingkungan kampus. Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak industri, PBL ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
PBL di Prodi AIP Poltesa merupakan wujud nyata dari integrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Keberhasilan dari program ini tidak hanya dilihat dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari dampak jangka panjang terhadap pengembangan kompetensi mahasiswa dan kontribusinya terhadap dunia agroindustri pangan di Indonesia.